Tuesday, October 18, 2011

RASULULLAH SAW BUKAN BUTA HURUF

Pernahkah kita dengar penafsiran kata ”ummiy”?  ”Mereka yang mengikuti Rasul Nabi yang Ummiy.” Umumnya itu diterjemahkan ”Ummiy” itu sebagai buta huruf. ”Mereka yang mengikuti Rasul Nabi yang buta huruf”.

Kalau Allah memberikan gelar kepada para Nabi, Allah akan berikan gelar kepada para Nabi itu gelar kehormatan. Kecuali mungkin dalam ”Ummiy” itu. Coba bayangkan kita baca shalawat ”Allahumma shalli ’ala Muhammadin Nabiyyil Ummiyyi. Ya Allah sampaikan shalawat kepada Muhammad Nabi yang buta huruf”.

Saya tidak akan
tanya saudara tentang pengetahuan saudara tentang ilmu tafsir. Tetapi tanyalah hati nurani, apakah enak kita menggelari Nabi dengan gelaran buta huruf?   Kita mempersoalkan apakah betul Nabi itu buta huruf. Apakah kata ”ummiy” itu artinya hanya buta huruf ataukah ada arti-arti yang lain?

Kalau kita mengatakan bahwa Nabi itu buta huruf, kita akan berhadapan peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal. Atau tidak masuk akal saya, mungkin akal Anda masuk. Misalnya surat atau ayat yang pertama kali turun adalah ”Bacalah. Demi Nama Dia yang Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah demi Tuhanmu Yang Maha Mulia yang mengajarkan dengan pena. Yang Mengajarkan manusia sesuatu yang tidak yang tidak diketahuinya.”

Menurut cerita yang beredar di kalangan Ahlussunnah, ketika turun ayat itu, malaikat Jibril datang membentak Nabi yang ketakutan. ”Bacalah…!” Kemudian Nabi berkata dengan tergagap-gagap, ”Saya tidak bisa baca.” Lalu Nabi
dipeluk oleh Malaikat Jibril sampai Nabi hampir kehilangan nafas.

Riwayat ini saya kritik
.

Ka
sihan  Nabi itu, sudah jelas Nabi itu tidak bisa baca dipaksa oleh Malaikat Jibril. Dipaksanya malah memakai tekanan sampai dipeluk. Padahal Allah sudah menetapkan, ”Allah tidak akan membebani orang melebihi dari kemampuannya.” Itu Allah menyuruh malaikat Jibril untuk memaksa Rasulullah membaca padahal beliau tidak mampu membaca.

Nanti Rasulullah itu akan diperintahkan oleh Tuhan, ”Engkau ini hanya pemberi ingat saja, tidak boleh memaksa.” Tetapi contoh pertama wahyu itu, Nabi yang tidak bisa baca dipaksa untuk membaca, dengan kekerasan lagi. Dan itu membebani Nabi diluar kemampuannya. Kita bisa katakan di sini bahwa itu tidak benar-benar terjadi. Itu hanya dibuat oleh orang-orang yang ingin mendiskreditkan kehormatan Rasulullah Saw.

Dalam riwayat
yang lain, Nabi itu menerima wahyu dengan perasaan gembira, lega, dadanya terbuka lebar, tidak sumpek. Karena itu sudah hukum Tuhan, ”Kalau Allah menghendaki memberi petunjuk, Allah akan melegakan dadanya.” Setelah menerima wahyu, Allah berfirman, ”Bukankah telah Kami legakan dadamu dan aku lepaskan beban yang menghimpit punggungmu.”

Jadi Nabi menerima wahyu itu lega. Jangankan menerima wahyu yang itu adalah petunjuk yang tinggi tingkatnya. Kalau kita mendapat petunjuk yang ringan-ringan saja, hati kita itu lega rasanya. Sampai dalam taraf ilmiah itu ada yang disebut ”Ureka”. Jadi dulu ada seorang raja bikin mahkota dari emas, tetapi raja itu khawatir emasnya dicampur. Dia ingin emasnya itu murni. Tetapi gak tau bagaimana mengecek emas itu murni atau tidak. Disuruhlah seorang ilmuwan di jaman itu, Archimides namanya, untuk menguji dan Archimides gak tau gimana menguji emas itu asli atau tidak. Sambil berbaring-baring di kamar mandinya dia tiba-tiba menemukan pemecahannya. Itu yang lalu menghasilkan hukum berat jenis. Akhirnya dia menemukan jawabannya, dan lega betul sampai dia berteriak dan berlari-lari telanjang bulat, ”Ureka…Akhirnya aku temukan…!”

Jadi orang mendapat petunjuk hatinya tuh lega. Dan wahyu adalah tingkat yang paling tinggi, eh ternyata Nabi itu sumpek
(apa maksud ni? Sapa tahu bagitau aku) sampai katanya Nabi berlari-lari ketakutan. Menurut riwayat sampai-sampai Nabi berkata, ”Saya tidak tau apakah saya ini gila atau kemasukan setan.”

Bayangkan Nabi yang mendapat wahyu sampai begitu. Itu menurut saya riwayat itu memang menjatuhkan kehormatan Nabi.

Dan sekarang kita bicarakan mengenai ”Ummiy” kebutahurufan Nabi. Kalau Nabi itu memang buta huruf, paling tidak, Nabilah yang pertama kali melanggar ajaran Allah SWT. Surat yang pertama menyuruh Nabi baca. Menurut orang-orang yang berpendapat bahwa Nabi itu buta huruf, menafsirkan maksud ”bacalah” dalam ayat tersebut adalah membaca alam semesta bukan membaca buku, memahami alam semesta, membaca alam semesta itu sebagai teks. Memang sih kelihatannya ilmiah, tetapi itu tidak nyambung dengan ayat Al-Qur’an tersebut karena ujungnya ”Bacalah dengan Nama Tuhanmu Yang Maha Mulia yang mengajar dengan pena.” Kalau membaca konteksnya dengan pena itu artinya membaca buku, membaca teks, membaca huruf.

Kalau Nabi b
uta huruf maka perintah membaca itu menjadi perintah yang dipaksakan kepada Nabi. Nabi disuruh membaca padahal ia tidak bisa membaca.

Di antara surat-surat yang pertama turun adalah, ”Nun, demi pena dan apa yang mereka tuliskan dengan penanya.”

Dalam Al-Qur’an ada banyak perintah menulis. Diantaranya adalah ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur’an
iaitu ayat tentang utang piutang dalam surat al-Baqarah. Tuhan sampai menurunkan ayat terpanjang untuk mengatur utang piutang. Dalam ayat itu dikatakan bahwa hendaknya seseorang itu menuliskan utang piutang itu. Jadi wajib kalau utang piutang itu dituliskan. Kalau Nabi itu buta huruf, maka Nabilah yang pertama kali melanggarnya. Padahal kata Aisyah, ”Akhlak Nabi itu Akhlak Al-Qur’an.”

Nabi juga menganjurkan orang-orang untuk belajar tulis dan baca. Sampai beliau bersabda, ”Diantara kewajiban orang tua terhadap anaknya ialah mengajarkan menulis, berenang, memanah.”Apakah mungkin Rasulullah memerintahkan sesuatu yang tidak ia praktekkan.

Lalu kalau begitu, apa itu arti dari Ummiy kalau bukan buta huruf? Bukankah dikatakan juga Nabi akan dibangkitkan ditengah-tengah
masyarakat yang buta huruf? (Adakah semua orang ketika itu buta huruf).


7 comments:

  1. Alhamdulillah..benar dan tepat sekali..nabi bukanlah buta huruf seperti yg di maksudkan dalam tafsir..kalau gitu..APA??
    ..YG BENAR SKHQUBRA

    ReplyDelete
  2. Sy tidak percaya kalau nabi muhamad SAW buta hurup,mungkin maksud dr nabiyil ummi ini adh nabi bukan se orang sastrawan atau pujangga yg pandai merangkai kata.sebab al qur'an memiliki kosa kata yg indah yg tak mungkin org biasa bs merangkai nya.
    Dan ini adh bukti bahwa al qur'an bukan karangan nabi muhamad SAW tetapi wahyu da sang maha pencipta.
    Wallohu a'lam..

    ReplyDelete
  3. Buta Huruf ITU Menjadi Mukzizat. ilmu wahyu lebih tinggi dari ilmu bahasa. kalau tidak tahu membaca dan menulis tapi ada ilmu wahyu, allah pastu bisa memberi tahu baginda yang mana kah benar dan yang mana kah yang salah. buta huruf tidak kenal huruf sahaja. tapi bisa bercakap. bila bisa bercakap dia tahu apa yang dia cakap kan semua dari wahyu allah. ada faham? JANGAN SAMAKAM ZAMAN BELIAU DAN ZAMAN KITA. ZAMAN BELIAU KERTAS PUN SUSAH DIPRODUKSI.JIKA ADA 100 ORANG HANYA 10 BISA MENGENAL HURUF. JIKA SEMUANYA MENGENAL HURUF PASTI TIDAK DISEBUT ARAB JAHILIYAH. JIKA MEREKA KENAL HURUF, MENGAPA UMAR TANAMKAN ANAK PEREMPUANYA HIDUP? YAA SEBAB INILAH.

    ReplyDelete
  4. Bagaimana seorang yang ummiyyi, biasa menerangkan bahasa alquran bahasa yang mempunyai sastera tertinggi du dunia malah bahasa tuturan syurga. Ini yang perlu kita fahamkan. Bahasa arab kuno tiada baris tuan.kerana hafalan mereka yang dasyat. Walaupun 90% ummiyyi.

    ReplyDelete
  5. Ini kerana ilmu wahyu 100 kali lebih mulia dari ilmu bahasa atau ilmu mengenal huruf. Rasulullah guru ya allah iaitu yang sebenar benar guru. Jangan ragu lagi. Teguhkan imammu

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum ya عبدالله..ana yakin..teramat yakin محمد adalah sebenar-benar guru..bagaimanpun soalan ana masih belum terjawab. Ana bukanlah bertanya tetapi menyoal ente dengan hujah keterangan ente ya عبدالله. Salam ikhlas dari ana yg jauh.

    ReplyDelete
  7. Assalamu'alaikum warahmatullah.
    Mohin izin menanggapi.
    Segala pengetahuan milik Allah...

    Menilik sejarah, pada zaman rasulullah peradaban arab belum seperti saat ini.
    Bisa dicek sejarahnya diwikipedia.
    Aksara arab pada masa itu belum memiliki simbol yg paten.
    Bahasnyapun menggunakan beberapa bahasa yang terhimpun dalam bahasa semit. *untuk jelasnya silahkan dicari

    Wal hasil karena peradaban dan keadaan yg sedemikian maka pendidikan tentang bahasa pun menjadi hal yang hanya bisa dienyam oleh orang2 yang berpunya.
    Hanya sedikit yang saat itu memiliki pengetahuan tentang bahasa (bahasa tulis)
    Seperjalanan masuk dan menyebarnya islam.
    Akhirnya alquran yang ditulis ditulang, pelepah dan daun dikumpulkan untuk dibukukan pada masa utsman bin affan.
    Ditemui kesulitan bagi orang2 diluar arab untuk memahami bahasa arab. Hingga akhirnya ditunjuk abul aswad ad duali untuk merumuskan aksara guna mempermudah mengidentifikasi bacaan (pemberian titik)
    Dilanjutkan oleh muridnya khalil bin ahmad alfarahidi yang membuat kajian yang kita kenal ilmu tajwid.

    Singkatnya. Nabiyyil ummiyi adalah bentuk symbol yang Allah berikan kepada nabi Muhammad. Bahwa dari Allah lah segala wahyu dan firman yang disampaikan.
    *ANDAI RASULULLAH BUKAN SEORANG YANG BUTA HURUF
    *ANDAI RASULULLAH SEORANG YANG PANDAI TULIS MENULIS
    Salahkah orang berpendapat Alqur'an hanyalah buatan Nabi Muhammad. Na'uzubillah min dzalik

    Kita tahu bahwa orang arab terkenal dengan sastranya.
    JADI BISA KITA AMBIL SIMPULAN
    "SEORANG BUTA AKSARA BUKAN BERARTI TAK BERILMU"
    Wallahu 'alam bi shawab

    ReplyDelete