Tuesday, October 18, 2011

Imam mahdi Dalam Hadis ahli Sunnah wal Jamaah


Imam Mahdi dan Nabi Isa (as) akan hadir
*Dalam Shahih Bukhari, bab datangnya Nabi Isa; dan Kanzul Ummal 14: 334:
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda:
كيف أنتم إذا نزل ابن مريم فيكم وإمامكم منكم؟
“Bagaimana kalian jika datang kepada kalian putera Maryam dan Imam kalian.”
Maksud Imam di sini adalah Imam Mahdi.

Imam Mahdi (sa) akan menegakkan kebenaran
*Dalam Shahih Muslim, kitab Iman dan Musnad Ahmad 3/345:
Dari Jabir pernah mendengar bahwa Nabi saw bersabda:
لا تزال طائفة من أمّتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة. قال: فينزل عيسى بن مريم (عليه السلام) فيقول أميرهم: تعال صلّ لنا. فيقول: لا، إن بعضكم على بعض أمراء تكرمة الله هذه الأمّة
“Akan senantiasa ada sekelompok dari ummatku yang berperang untuk menegakkan kebenaran sampai hari kiamat.” Lalu turunlah Isa bin Maryam (as), kemudian pemimpin mereka berkata: Kemarilah shalat bersama kami, dia menjawab: Tidak, karena sesungguhnya sebagian kalian terhadap sebagian yang lain ada pemimpin yang dimuliakan oleh Allah dalam ummat ini.”

*Dalam Musnad Ahmad 3: 52 dan Ad-Durrul Mantsur 6: 57
Rasulullah saw bersabda:
أبشّركم بالمهدي يُبعث في أمّتي على اختلاف من الناس، وزلازل، فيملأ الأرض قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً، يرضى عنه ساكن السماء وساكن الأرض، يقسم المال صحاحا
“Berbahagialah kalian dengan Al-Mahdi, ia akan dihadirkan ke tengah-tengah ummatku yang sedang terjadi perselisihan dan goncangan di antara manusia. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi oleh kezaliman. Ia diridhai oleh penghuni langit dan penghuni bumi, ia akan membagikan harta secara benar dan adil.”

Imam Mahdi (sa) keturunan Nabi saw, wajahnya seperti bintang bercahaya

*Dalam Kanzul Ummal, Al-Muttaqi, jilid 14, hadis ke 3866:
Rasulullah saw bersabda:
المهدي رجل من ولدي، وجهه كالكوكب الدرّي
Al-Mahdi adalah salah seorang dari keturunanku, wajahnya seperti bintang yang bercahaya.”

Nabi Isa (as) shalat di belakang Imam Mahdi (sa)
*Dalam Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah Ibu Hajar, 98:
Ath-Thabari meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Isa bin Maryam (as) akan turun dan seolah-olah dari rambutnya menetes air, kemudian
Al-Mahdi (sa) berkata: silahkan shalat bersama manusia. Isa berkata: Sesungguhnya shalat itu didirikan untukmu, kemudian ia shalat di belakang seorang laki-laki dari keturunanku…” (Al-Hadis).

Hadis ini dan yang semakna terdapat dalam kitab:
1. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 187, hadis ke 38673. Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri.
2. Faydh Al-Qadir Al-Mannawi, jilid 6 halaman 17, hadis ke 8262.
3. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 3 halaman 345, hadis ke 14310. Diriwayatkan oleh Jabir Al-Anshari.

Imam Mahdi (sa) Ahlul bait Nabi saw

*Dalam Musnad Ahmad 1/ 376, 377; Sunan At-Turmidzi, kitab Fitan, bab 52; Sunan Abu Dawud 4/ 107:
Ibnu Mas’ud berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
لا تذهب الدنيا ولا تنقضي حتى يملك رجل من أهل بيتي يواطئ اسمه اسمي
“Dunia ini tidak akan hancur dan berakhir sebelum berkuasa salah seorang dari Ahlu baitku, yang namanya sama dengan namaku.”

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
لو لم يبق من الدنيا إلاّ يوم لطوله الله عزّوجل حتى يملك رجل من أهل بيتي، يملك جبل الديلم والقسطنطينية
“Sekiranya dunia hanya tinggal sehari niscaya Allah Azza wa Jalla akan memanjangkan masanya, sehingga seseorang dari Ahlu baitku berkuasa, menguasai pengunungan Dailam dan Qasthanthiniyah.”

*Dalam Sunan Abu Dawud jilid 27, kitab Al-Mahdi:
Ali bin Abi Thalib (sa) berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
لو لم يبق من الدهر إلاّ يوم لبعث الله رجلاً من أهل بيتي يملؤها عدلاً كما ملئت جوراً
“Sekiranya masa hanya tinggal sehari, niscaya Allah akan menghadirkan seorang dari Ahlul baitku, untuk memenuhi dunia dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi oleh kezaliman.”

Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Shahih Ibnu Majah, bab jihad, bab menyebutkan Ad-Daylam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
2. Shahih Ibu Majah, bab-bab Fitan, bab tentang keluarnya Al-Mahdi. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib (sa).
3. Hilyatul Awliya’, Abu Na’im, jilid 3 halaman 177, hadis ke 234.
4. Dzakhair Al-Uqba, halaman 17.
5. Tafsir Ad-Durrul Mantsur, As-Suyuthi, tentang surat Muhammad: 18.
6. Sunan Abu Dawud, jilid 27, kitab Al-Mahdi, hadis ke 4283. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib (sa).
7. Mustadrak Al-Hakim, jilid 4 halaman 557. Diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khudri. Al-Hakim berkata: hadis ini shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim.
8. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 1 halaman 99, hadis ke 775. Diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib (sa).
9. Usdul Ghabah, jilid 1 halaman 259, hadis ke 653.
10. Al-Isti’ab, Ibn Abd Al-Birr, jilid 1 halaman 85.
11. Al-Ishabah, Ibnu Hajar, jilid 7 halaman 30, hadis ke 1037.
12. Kanzul Ummal jilid 6/44, 7/186, hadis ke 31144 dan 38667.
13. Majma’ Az-Zawaid, jilid 7 halaman 316.
14. Hilyatul Awliya’, Abu Na’im, jilid 3 halaman 184, hadis ke 235.

Masa Pemerintahan Imam Mahdi (sa)
*Dalam Shahih Tirmidzi 2/36, hadis ke 2232:
Abu Said Al-Khudri berkata: Kami khawatir akan kejadian pasca Nabi saw, lalu kami bertanya kepada Nabi saw, kemudian beliau bersabda:
إنّ في أمّتي المهدي يخرج ويعيش خمساً أو سبعاً أو تسعاً. قال: قلنا: وما ذاك؟ قال: سنين قال: فيجيء إليه الرجل فيقول: يا مهدي أعطني أعطني
“Sesungguhnya Al-Mahdi akan hadir ke tengah-tengah ummatku, ia hidup lima atau tujuh atau sembilan tahun.” Kami bertanya: kapan itu terjadi? Beliau menjawab: “Beberapa tahun kemudian.” Kemudian datanglah seseorang kepada beliau seraya berkata: Ya Mahdi, berikan padaku, berikan padaku.

*Dalam Sunan Abu Dawud 2/136, hadis ke 2485:
Abu Said Al-Khudri berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
المهدي مني أجلى الجبهة أقنى الأنف يملأ الأرض قسطاً وعدلاً كما ملئت جوراً وظلماً، يملك سبع سنين
Al-Mahdi dari keturunanku, dahinya lebar dan hidungnya mancung, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi oleh kezaliman, ia akan berkuasa selama tujuh tahun.”

Hadis ini dan yang semakna juga terdapat dalam kitab:
1. Musnad Ahmad bin Hambal, jilid 3 halaman 21, hadis ke 10779.
2. Mustadrak Al-Hakim, jilid 4 halaman 557. Al-Hakim berkata: hadis ini shahih menurut persyaratan Muslim, tetapi ia tidak meriwayatkannya.
3. Majma’ Az-Zawaid, jilid 7 halaman 315. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Abu Said Al-Khudri.
4. Kanzul Ummal, jilid 7 halaman 189, hadis ke 38706.
5. Majma’ Az-Zawaid, jilid 7 halaman 316. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan Bazzar.
6. Ash-Shawa’iq Al-Muhriqah, Ibnu Hajar, halaman 98.

Catatan: Nabi Isa as akan bergabung dgn Imam Mahdi as. berjuang untuk melawan kekuatan Romawi (Eropah Barat) dan Turki (Eropah Timur).

Wassalam
************
Keyakinan para filsuf dan sosiolog tentang kemestian terwujudnya satu pemerintahan internasional sebagai penyelesaian atas masalah-masalah yang menimpa manusia, ternyata senada dengan apa yang disebutkan dalan ajaran agama-agama. Apa yang ‘dikhayalkan’, diharapkan bahkan diajukan dalam bentuk teori oleh para tokoh di luar agama berdasarkan akan akal dan fitrah mereka ternyata sejalan dengan apa yang diajarkan oleh agama-agama yang berdasarkan ajaran-ajaran wahyu serta teks-teks agama. 

Keselarasan antara akal dan wahyu dalam hal ini dimana para ilmuan mulai dari Plato sampai Einstein menjanjikan dan mendambakan terbentuknya sebuah pemerintahan internasional dengan nama-nama seperti ‘utopia’ (madinah fadhilah), ‘city of God’ (kota Tuhan)… dengan pimpinan seorang filsuf, sosilog atau seorang superman.

Sementara teks-teks agama menyebutnya dengan nama seperti  ‘pemerintahan Ilahi’ dengan pimpinan seorang manusia langit atau insan kamil seperti, Masih, Mashiah, Soshianse atau Mahdi af.

**********

Dikalangan filsuf, Plato adalah orang pertama yang melontarkan  teori tentang negara ideal, dimana semua penduduknya tinggal dengan penuh kedamaian, ketenangan dan masing-masing menjalankan semua tugas dan kewajibannya.

Setelah itu para pengikut jejak plato mulai melontarkan teori-teorinya. Di timur, Farabi dari filsuf Islam dengan bukunya ‘Al-Siasah Al-Madinah’ dan di barat Agustine dari filsuf Kristen dalam bukunya ‘Civitas Dei’.

Keduanya mendapat ide dengan membaca buku-buku Plato dan keduanya ( seperti halnya Plato ) mencoba menjelaskan tentang masyarakat ideal dengan pemerintahan yang bersih, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kebebasan yang membawa kedamaian bagi manusia.

Agustine dalam bukunya mengkisahkan tentang kota langit dan surga sebagai lawan dari kota bumi yang penuh dengan ketidak adilan.

Sementara Farabi berbicara tentang sebuah masyarakat yang penuh dengan kebahagiaan yang diatur oleh tradisi dan undang-undang yang adil. 

Setelah itu kita bisa sebutkan nama-nama seperti Thomas More, chancellor dan penasehat kerajaan Inggris pada tahun 1516 atau Thomas Kompanella, seorang pendeta  dari Italia dan masih banyak tokoh-tokoh lain yang setuju dan mendukung teori-teori Plato.

*************

Kajian tentang masa depan dunia juga mendapat perhatian dari  para sosiolog.  Seperti seorang sosiolog bernama Alvin Toffler dalam bukunya ‘The Third Wave’ membagi perkembangan manusia kepada tiga tahapan; tahapan agrarian, tahapan industri dan tahapan supra-industri atau masa komputer.  

Ia berkeyakinan bahwa semua negara akan mengalami perkembangan dan kemajuan dengan melewati ketiga tahapan tersebut.  

Atau Samuel Huntington yang memperkirakan akan terjadinya perang antar budaya besar. Ia berkata bahwa di abad baru terdapat delapan peradaban dimana hanya tiga dari delapan tersebut merupakan peradaban inti dan mampu meraih kejayaan; peradaban islam, peradaban konfusius dan peradaban barat. Dimana peradaban islam dan peradaban konfusius akan berhadapan peradaban barat.
----- Mesej Asal ----
Daripada: Hussain Ali <imma71@hotmail.com>
Kepada: kba aziz <kbakri_77@yahoo.com>
Cc: lemi742004@yahoo.com; morenaire@yahoo.com
Dihantar: Selasa, 21 Oktober, 2008 9:24:16
Subjek: RE: mcm ni pun boleh jadi ustaz ker?


Salam,

Bukan suatu perkara pelik bagi ustaz semacam ini utk mempunyai pemikiran sebegitu. Majoriti (kalau bukan keseluruhan) mereka yg bergelar ustaz di M'sia ini memilih profesion agama sebagai profesion terakhir. Bila dapat result kurang baik untuk melanjutkan pelajaran ke u, lalu ditawarkan pengajian dalam bidang agama. Kalau ada peluang lain adakah mereka hdk menjadi ustaz? Sebab itulah banyak hujah2 pelik dan kelakar keluar daripada mereka. Sungguh mendukacitakan. Mereka inilah pula yg akan menyesatkan ramai orang-orang yg tidak menggunakan akal dan mata hati.
Terutama mereka yg belajar di Arab saudi. Di sana ilmu mantiq (logik) dilarang. Menurut seorang ustaz, kan ilmu logik tu asalnya daripada Yunani. Ya memang Yunani. Bagaimana pula dengan matematik? Adakah daripada tradisi Islam? Pelik ttp benar.....

 


Date: Mon, 20 Oct 2008 21:31:15 -0700
From: kbakri_77@yahoo.com
Subject: mcm ni pun boleh jadi ustaz ker?
To: imma71@hotmail.com; lemi742004@yahoo.com; morenaire@yahoo.com

Salam,

Suruh ler ustaz ni baca buku byk sikit.... jgn khayal, perasan dan berlagak nk jadi ustaz...




Aam Amiruddin
Menunggu Kedatangan Imam Mahdi
10-10-2007 / 00:05:51 Oleh : Penanya 2007-10-10 [ Dibaca : 1930 ]

Minta penjelasan, apa yang dimaksud dengan Imam Mahdi? Benarkah suatu saat Imam Mahdi akan datang untuk membela umat Islam? Bagaimana kalau kita tidak memercayainya? x@mail.com

Jawab:
al-Mahdi artinya yang diberi petunjuk. Imam Mahdi artinya pemimpin kharismatik yang diberi petunjuk. Sebagian kaum Muslim sangat meyakini bahwa al-Mahdi akan turun pada suatu saat untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang sudah hancur moralitasnya. Selanjutnya, paham yang meyakini bahwa Imam Mahdi akan datang disebut dengan Mahdi-isme.

Keterangan tentang kedatangan Imam Mahdi
tidak tercantum dalam Al Quran, juga tidak tercatat dalam kitab Sahih Bukhari dan Muslim, namun tercatat dalam sejumlah sunan, misalnya dalam Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, dan Sunan Ibnu Majah. Berikut contoh hadisnya.

Rasulullah saw. bersabda, 'Al-Mahdi berasal dariku, luas keningnya, bengkok hidungnya, akan mengisi bumi dengan membawa persamaan dan keadilan, yang sebelumnya dipenuhi kezaliman dan ketidakadilan dan dia akan berkuasa selama tujuh tahun.'? (H.R. Abu Daud)

    Ibnu Khaldun telah mendaftar paling tidak 24 hadis dengan enam varian tentang Imam Mahdi. Lalu, ia menyimpulkan bahwa tidak ada satu pun dari hadis tersebut bisa dipercaya meski di antara sanad, hadis-hadis itu terdapat sahabat-sahabat terkemuka semacam Ali bin Abi Thalib r.a., Ibnu Abbas r.a., Ibnu Umar r.a., Thalhah r.a., Ibnu Mas'ud r.a., dan Abu Hurairah r.a.

Menurut Ibnu Khaldun, orang yang memercayai hadis-hadis tentang Imam Mahdi hanyalah orang-orang awam yang kurang pengetahuannya dan tidak kritis.

    Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa Mahdiisme muncul ketika negara berada dalam kekacauan, pada saat pemerintah tidak mampu menjalankan kekuasaan dan menegakkan hukum secara efektif. Dalam pandangannya, kemunculan Mahdi tidak lepas dari aspirasi dan propaganda politik untuk membangun kekuasaan.

    Oleh sebab itu, tidak berlebihan kalau Prof. Azyumardi Azra berpendapat bahwa sangat boleh jadi munculnya berbagai hadis tentang Imam Mahdi merupakan hasil rekayasa untuk kepentingan-kepentingan politik.

    Perlu diakui bahwa tidak sedikit umat Islam yang meyakini akan datangnya Imam Mahdi walaupun tidak paham status hadisnya itu sekuat atau seberapa sahih. Namun yang pasti, persoalan Imam Mahdi tidak ada dalam Al Quran juga
tidak ada dalam hadis-hadis sahih sekaliber Imam Bukhari dan Muslim.

Seandainya persoalan Imam Mahdi itu sangat penting bagi keimanan umat Islam, seharusnya tercatat dalam Al Quran dan hadis-hadis yang sahih dan harus menjadi bagian dari rukun Iman. Ternyata, kenyataannya tidaklah demikian.

    Oleh sebab itu, seandainya Anda tidak percaya akan kedatangan Imam Mahdi maka
ketidakpercayaan itu sama sekali tidak mempengaruhi keimanan Anda. Bahkan Ibnu Khaldun menyarankan untuk tidak memercayainya. Wallahu A'lam.

Sedangkan mufti Arab Saudi yang berfahaman Wahabi mengatakan:

Abdul Aziz bin Baz rektor Universitas Madinah Al-Munawarah berkata seperti dimuat di majalah al-Jami’ah al-Islamiyah, no. 3, hal 161 - 162 : “Sesungguhnya masalah al-Mahdi merupakan masalah yang menjadi pengetahuan umum, dan hadits-hadits mengenainya banyak sekali, bahkan mutawatir. Hadits-hadits itu menunjukkan bahwa munculannya tokoh yang dijanjikan ini merupakan suatu perkara yang telah tetap (kebenarannya yang tidak bisa diragukan lagi), dan kemunculannya adalah benar.

*Manakala dalam
Kitab ‘Aqidatu Ahlis Sunnah wal Atsar fil Mahdil Muntadhar’ yang merupakan buku kumpulan pelajaran yang disampaikan oleh Ustadz Syekh Abdul Muhsen Al-Abbad, ulama Ahlussunnah yang menjadi dosen di sejumlah perguruan tinggi di negara-negara Arab terdapat keterangan yang jelas tentang Imam Mahdi.
 
Buku tulisan Syekh Al-Abbad ini adalah untuk mengungkap kepercayaan Ahlussunnah tentang Imam Mahdi, jadi kepercayaan akan Al-Mahdi tidak dimonopoli oleh Syiah semata. Selain itu, para ulama Ahlussunnah telah meriwayatkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi dalam kitab-kitab mereka seperti Shahih, Musnad, Sunan, Mu’jam dan lainnya. Di bawah ini kami bawakan nama 38 ulama Sunni yang meriwayatkan hadits-hadits tentang Al-Mahdi.
 
1-         Abu Daud dalam Sunan-nya
2-         Turmudzi dalam Jami’-nya
3-         Ibnu Majah dalam Sunan-Nya
4-         Al-Nasai. Safrini meriwayatkan darinya dalam kitab Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah, Minawi juga menukil darinya dalam kitab Feidhul Qadir.
5-         Ahmad bin Hanbal dalam Musnad-nya
6-         Ibnu Habban dalam Shahih-nya.
7-         Al-Hakim dalam Al-Mustadrak
8-         Abu Bakr Abu Syaibah dalam Al-Mushannaf.
9-         Nu’aim bin Hammad dalam Kitab Al-Fitan
10-     Al-Hafidh Abu Nu’aim dalam kitab Al-Mahdi dan kitab Al-Hilyah
11-     Thabarani dalam Al-Kabir, Al-Ausath dan Al-Shaqhir
12-     Daru Quthni dalam Al-Ifrad.
13-     Barudi dalam Ma’rifatus Shahabah
14-     Abu Ya’la al-Mouseli dalam Musnad
15-     Al-Bazzar dalam Musnad
16-     Harits bin Abi Usamah
17-     Al-Khatib dalam Talkhish Al-Mutasyabih, juga dalam Al-Mutqan dan Al-Muftaraq.
18-     Ibnu Asakir dalam Tarikh.
19-     Ibnu Mandah dalam Tarikh Isfahan
20-     Abul Hasan Al-Harbi dalam Al-Awwal min Al-Harbiyyat
21-     Tamam Al-Razi dalam Al-Fawaid
22-     Ibnu Jarir dalam Tahdzibul Atsar
23-     Abu Bakr Al-Muqri dalam Al-Mu’jam
24-     Abu Umar Al-Dami dalam Sunan
25-     Abu Ghanad Al-Kufi dalam Al-Fitan
26-     Al-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus
27-     Abu Bakr Al-Iskaf dalam Fawaid Al-Akhbar
28-     Abul Hasan bin Al-Munawi dalam kitab Al-Malahim
29-     Al-Baihaqi dalam Dalail Al-Nubuwwah
30-     Abu Umar Al-Muqri dalam Sunan
31-     Ibn Jauzi dalam Tarikh
32-     Yahya bin Abdurrahman Al-Jumani dalam Musnad
33-     Ruyani dalam Musnad
34-     Ibn Saad dalam Thabaqat
35-     Ibn Khuzaimah
36-     Hasan bin Sufyan
37-     Umar bin Sabuh
38-     Abu Awanah

Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang berjumlah 38 orang tersebut adalah ulama-ulama besar yang menukil riwayat-riwayat tentang Imam Mahdi dalam kitab-kitab mereka. Dari itu disimpulkan bahwa hadits-hadits tersebut sampai ke batas mutawatir dan seperti yang ditegaskan oleh penulis (Ustadz Syekh Abdul Muhsen Al-Abbad) dan 26 sahabat Nabi SAW meriwayatkan langsung hadits-hadits itu dari Nabi SAW.

Dari jalur Syiah, hadits-hadits tentang Imam Mahdi as yang diriwayatkan dari Ahlul Bait dan para Imam Maksum as berjumlah jauh lebih banyak dari yang diriwayatkan oleh Ahlussunnah.  Karena itu tak ada lagi alasan untuk mengingkari atau meragukan kedatangan Imam Mahdi as di akhir zaman.

Bahkan tak salah jika dikatakan mengingari Imam Mahdi sama dengan mengingkari dharuriyyat agama dan dapat memurtadkan orang yang melakukannya.

Senarai nama 26 sahabat Nabi SAW yang secara langsung menukil hadits tentang Hadis berkaitan Al-Mahdi dari Rasulullah SAW. adalah;
1-         Utsman bin Affan
2-         Ali bin Abi Thalib
3-         Thalhah bin Ubaidillah
4-         Abdurrahman bin ‘Auf
5-         Husein bin Ali
6-         Ummu Salamah
7-         Ummu Habibah
8-         Abdullah bin Abbas
9-         Abdullah bin Mas’ud
10-     Abdullah bin Umar
11-     Abdullah bin ‘Amr
12-     Abu Said al-Khudri
13-     Jabir bin Abdillah
14-     Abu Hurairah
15-     Anas bin Malik
16-     Ammar bin Yasir
17-     ‘Auf bin Malik
18-     Tsauban maula Rasulillah
19-     Qurrah bin Iyas
20-     Ali Al-Hilali
21-     Hudzifah bin Al-Yaman
22-     Abdullah bin Harits bin Hamzah
23-     ‘Auf bin Malik
24-     ‘Imran bin Al-Hushain
25-     Abu Thufail
26-     Jabir Al-Shadafi

No comments:

Post a Comment