Thursday, March 29, 2012

Wawancara dengan Husein Tabataba’i yang Hafal dan Paham AlQur’an di Usia 7 Tahun


Subhaanallah… Demikian kata yang patut kita ucapin tatkala melihat sesuatu yang mencengangkan dan membuat kita kagum / takjub ketika melihat segala sesuatu yang Allah ciptakan dimuka bumi ini.

Ya…, inilah keajaiban / mukjzat Abad 20 , menghebohkan dan menggetarkan hati, seorang bocah 7 tahun meraih gelar Doktor Honoris Causa dari Hijaz College Islamic University, Inggris, Karena Hafal dan Faham alquran.

Simak saja pernyataan dari Mohsen Qiraati ( Mufasir kontemporer Iran ) “Saya telah menggeluti Al-quran selama lebih dari 20 tahun, namun kini kembali menjadi murid yang harus menulis catatan di buku pelajaran. Apapun yang ia ( Husein ) katakan, saya catat, saya bangga menyatakan diri sebagai murid dari guru yang masih berusia 5 tahun ini “

Lelaki cilik itu datang dari sebuah negeri yang sangat jauh, Negeri Persia ( Iran ). Di negerinya sendiri, dia sudah sangat terkenal sejak usianya baru 5 tahun. Kini di sebuah negeri berperadaban Barat, lelaki cilik itu menjalani ujian selama 210 menit, dalam 2 x pertemuan. Ujiannya meliputi :

- Menghafal alquran dan menerjemahkan ke dalam bahasa ibu,
- Menerangkan topik ayat al-quran,
- Menafsirkan dan menerangkan ayat Al Qur’an
- bercakap cakap dengan menggunakan ayat2x al-quran, dan
- menerangkan makna alquran dengan metode isyarat tangan.
 
Setelah ujian selesai nilai hasil ujian yang diraihnya adalah 93
Menurut standart yang ditetapkan Hijaz College Islamic University, Inggris, Peraih nilai :
:: 60-70 diberi sertifikat Diploma,
:: 70-80 Sarjana Kehormatan,
:: 80-90 Magister Kehormatan,
:: Diatas 90 Doktor Kehormatan ( honoris causa )
 
Tepat tgl 19 Februari 1998, Lelaki cilik itupun menerima ijasah Doktor Honoris Causa dalam bidang “ Science of the Retention of The Holy Quran “
 
Wat an amazing boy…, Subhanallah…
Lelaki cilik itu bernama lengkap Sayyid Muhammad Husein Tabataba’i
Ini adalah kutipan sebagian dialog yang terjadi sekembalinya Husein dari Inggris ( Acara penyambutan sepulang dari Inggris ) :

Tanya ( T ) : Bagaimana ujian yang kamu lalui di Inggris ?
Husein ( H ) : “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS 94:6 )
( T ) : Apa Tanggapan orang2x di sana ( Inggris ) dalam acara2x Qurani-mu?
( H ) : “ Mereka Tertawa ” (QS 83:34) [ Maksud Husein org2x di Inggris tuh merasa senang/bahagia ]
( T ) : Jika kamu ditanya orang, ‘ buat apa engkau ke inggris ‘ ? apa jawabanmu ?
( H ) : “ Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu “ ( QS 5:67 )
[ yang dimaksud Husein adalah dia ke Inggris untuk menyampaikan ayat-ayat al-Quran ].
( T ) : Engkau belum lulus SD, bagaimana mungkin mendapat gelar doctor ?
( H ) : “ Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka “ ( QS 3:170 ).
[ maksudnya, semua itu adalah karunia Allah ]
( T ) : Bagaimana Ilmu itu diajarkan ?
( H ) : “ Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh ( berjihad ) untuk Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. “ (QS 29:69)
[maksud Husein, bila manusia berusaha mencari dengan bersungguh2x, maka Allah akan membuka jalan ilmu baginya. ]
( T ) : Kapan engkau akan menikah ?
( H ) : ( sambil tersenyum ) “ Dan apabila anak-anak telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin. “ ( QS 24:59)
[ maksud Husein akan menikah jika umurnya sudah baligh ]
Dan masih banyak lagi dialog2x yang dijawab oleh Husein menggunakan ayat2x Al Qur’an,diantaranya:
( T ) : Apa kabarmu..?
( H ) : “ Dan penutup doa mereka ialah Alhamdulillahi Rabbil ’aalamin “ ( QS 10:10).[ Maksud Husein, kabarnya baik2x saja, dan untuk itu, segala puji bagi Allah Pemilik Semesta Alam. ]
( T ) : Di manakah Tuhan ?
( H ) : “ Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. “ ( QS 2 : 115 )
( T ) : Ayat mana dalam Al-Quran yag paling engkau sukai ?
( H ) : “ Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya deritaanmu, sangat menginginkan ( Keimanan dan Keselamatan ) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. “ (QS 9:128)
 
Walaupun ia sudah meraih gelar Doktor, husein tetaplah anak kecil…kadangkala ia bertengkar dengan saudaranya,namun uniknya…saat bertengkarpun ia mengucapkan kata-kata yang bersumber dari AlQur’an. Ketika saudara laki-lakinya berusaha untuk memukulnya, Husein segera berteriak:
“Selamatkanlah aku dari fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim" (Qs.66 At Tahrim:11)
(n_n) Masya Allah….
 
Subhanallah…..
Ternyata jikalau kita ingin mencetak anak2x seperti Husein, Kita harus mempersiapkannya sejak dini dan tentunya semua itu juga atas kehendak dan ridho dari Allah SWT. Kedua orang tua Husein ternyata sewaktu menikah pada usia yang sama yaitu pada usia 17 tahun sudah berkeinginan / bertekad untuk untuk menghafal Al-Quran. Tekadnya akhirnya tercapai 6 tahun kemudian, dlm prosesnya keduanya membentuk kelompok khusus penghafal alquran. Orang tua Husein juga mendirikan kelas2x pelajaran al-quran yang diikuti oleh para pecinta alquran. Husein pun sejak kecil selalu diajak ibunya untuk menghadiri kelas2x alquran. Meskipun di kelas2x itu Husein hanya duduk mendengarkan, namun ternyata dia menyerap isi pelajaran. Pada usia 2 tahun 4 bulan, husein sudah menghafal jus 30 ( juz’amma )secara otodidak / belajar sendiri. Melihat bakat istimewa Husein, ayahnya pun secara serius mengajarkan hafalan Quran juz 29. Dalam proses belajar, ayah Husein biasa memberikan hadiah sebagai pembangkit semangat, misalnya, “ Jika kamu berhasil menghafal surah ini, ayah akan memberimu hadiah. “
Selama masa hamil dan menyusui, Ibunda Husein dalam sehari membaca minimal 1 Juz Al-Quran. Jadi, sejak dini bahkan saat masih didalam kandungan Husein sudah menerima pelajaran Al-Quran dari Ibundanya.

Ayahanda Husein juga membuat metode pengajaran alquran yang lebih mudah kepada Si Husein kecil dengan metode isyarat tangan dan metode permainan, seperti menunjukkan jari ke atas saat ada ayat yang menyebutkan tentang Allah, membuat isyarat dengan tangan yang saling bersalaman saat menjelaskan ayat tentang perdamaian, dan lain sebagainya.

Ayahanda Husein ( Sayyid Muhammad Mahdi ) pun mendirikan sebuah sekolah bernama “ Jamiatul Quran “. Sekolah itu segera menjadi sangat terkenal, tentu saja karena keberadaan “ Sang Mukjizat Abad 20 “ sebagai ikonnya. Bagi Sayyid Mohammad Mahdi sendiri, pendirian sekolah ini menjadi ujian tersendiri untuk mengetahui apakah metode pengajaran hafalan Quran yang ia temukan hanya bisa diterapkan untuk anaknya ataukah bisa juga diterapkan untuk anak-anak yang lain.

Hasilnya..???

Ternyata sangat menggembirakan….:)

Hingga kini, Jamiatul Quran memiliki ratusan alumnus hafiz Quran, dan ribuan alumnus yang hafal sebagian dari Al-Quran. Mereka anak2x kecil dengan usia rata 9-10 tahun,
Yang mampu menghafal Al-Quran, lengkap dengan terjemahannya. Meskipun kemampuan mereka tidak bisa menyamai Husein, tetap saja kemampuan “Bunga-bunga Qurani” itu sangat menakjubkan.

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

Bagi menyemak kesahihan gelar doktornya, boleh semak di web hijaz college http://www.hijaz.co.uk/hijaz-examination-board.php

Petikan dari web hijaz college:

Exams at Hijaz

The Hijaz examination board is responsible for monitoring the standards of teaching and progress of students. It supervises and marks all the examinations undertaken at Hijaz or other examinations sent from other institutions. It approves the syllabus for courses taught at Hijaz and officiates the syllabus designed for other centres of learning worldwide.
The Hijaz Examination Board consists of prominent academics and external examiners ensuring the impartiality of every examination conducted by the Board. Hijaz has been an official examination centre for University of London, Oxford, Cambridge, Midland Examining Group, Southern Examining Group, Northern Examination Board, Joint Matriculation Board.

Examinations for the GCSEs and the A-Levels are carried out on the Hijaz campus according to official examination rules and regulations. The administration of the examination paper by the Tanzeem ul Madaris is also directly officiated by the Hijaz Examination Board. In April 1998 the Board awarded honourary Doctorate to Sayyad Mohammed Hussain Tabatabai who at the age of 6 was awarded doctorate of philosophy in the Science of the Retention of Qur'an. This is just one of the example of new areas of learning that academics at Hijaz are pursuing.
Religious examinations and end of year examinations are also conducted on site.
The LL.B examinations are undertaken in London.

No comments:

Post a Comment